Indonesia, negara yang memiliki luas 1,9 juta Km2, dengan jumlah penduduk kurang lebih 267 juta jiwa. Pakar ekonomi menyebutkan bahwa, untuk menjadi bangsa yang maju, setidaknya kita harus memiliki pengusaha yang jumlahnya 2% dari total penduduk. Berbagai program, serta komunitas pengembangan kewirausahaan bagi pelajar saat ini sudah tak terhitung banyaknya. Kemajuan teknologi juga membantu kita dalam hal belajar menjadi pebisnis di usia belia.
Muda, punya penghasilan sendiri, dan prestasi belajar yang tinggi, mungkin itulah gambaran sederhana dari studentpreneur. Mau tau caranya?
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk menjadi studentpreneur:
- Find Your Reason
Bertanyalah kepada dirimu, kenapa kamu memilih menjadi studentpreneur?. Alasan yang membuatmu memilih atau melangkah merupakan motivasi terkuat yang akan membuatmu gigih selama berjuang. Ada seseorang yang pernah bilang, jika kamu sedang dihadapkan dengan masalah yang besar saat di pertengahan perjuangan, ingatlah alasan kamu untuk memulai.
- Most Important Capital
Selanjutnya, temukan modal terpenting yang perlu dimiliki. Ketika ada pertanyaan, kenapa kamu tidak memulai bisnis?, jawaban paling umum adalah “belum ada modal”. Hal ini nampaknya menjadi tantangan tersendiri pagi pelajar yang ingin jadi pengusaha. Namun, hal ini tidak berlaku bagi teman-teman yang memiliki mindset bahwa modal terpenting dari bisnis adalah “ide”. Adanya ide yang unik, serta berlandaskan alasan kuat, akan memberikan suntikan tenaga lebih untuk memperjuangkan ide tersebut untuk dikembangkan.
- Study and Business Collaboration
Kolaborasi antara bisnis dan belajar mungkin sulit untuk dijalankan oleh sebagian orang, bahkan ada yang mengatakan bahwa jika ingin sukses dalam hal akademis, maka belajarlah, dan jika ingin sukses dalam berbisnis, fokuslah untuk mengembangkannya. Saat berfikir tentang bisnis, yang menjadi prioritas adalah tentang berapa modal yang dibutuhkan, produk apa yang ditawarkan, bagaimana cara memasarkan, dan lain sebagainya. Namun, kebanyakan orang lupa bahwa mereka juga butuh investasi untuk diri mereka sendiri, tidak hanya investasi dalam bentuk materi, tetapi wawasan dan keterampilan juga memegang peran penting dalam pengelolaan bisnis. Tidak ada yang salah jika kita memilih keduanya.
- Managing Your Time
Waktu merupakan hal yang tidak akan bisa kembali ketika sudah dilewatkan. Oleh karena itu, kelola waktu dengan baik, kapan harus belajar di sela-sela berbisnis, atau sebaliknya. Membiarkan diri menunda juga bisa menjadi bom waktu terhadap usaha yang dikembangkan. Mengatur waktu adalah salah satu kunci terwujudnya harmoni antara belajar dan bisnis.
- Think About Your Learning Strategy
Bagian terpenting dari panduan studentpreneur, yaitu memikirkan strategi yang pas dalam belajar. Hal ini juga merupakan konsekuensi dari pilihan jalur bisnis yang dimulai di kala masih menempuh jenjang pendidikan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pemetaan mata pelajaran atau mata kuliah, mulai dari materi yang paling sulit dan tidak disukai, sampai dengan mengelompokkan materi yang mudah dan sangat disukai. Pemetaan tersebut akan memberikan gambaran mana yang harus dipelajari lebih, agar capaian dalam pembelajaran juga memuaskan. Selain itu, belajar bersama memiliki andil yang cukup signifikan, apalagi ketika kita harus membagi waktu dengan rintisan bisnis yang sedang dijalankan.
- Expand Your Network
Manfaatkan jaringan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memulai bisnis. Mungkin hal ini akan menjadi tantangan dari para pelajar yang notabene lebih banyak mengahabiskan waktunya di sekolah. Namun, terdapat beberapa opsi yang mungkin bisa dijadikan pilihan, antara lain memanfaatkan media sosial, jaringan pertemanan, komunitas, maupun melalui kartu nama. Pastikan untuk melakukan follow up dengan kenalan baru untuk membangun relasi.
- Build Your Dream Team
Pada saat memikirkan ide, mungkin belum terfikir bahwa kita membutuhkan orang lain untuk menjalankan bisnis bersama. Namun, tak ada salahnya jika mengajak orang lain yang memiliki kesamaan visi untuk membicarakan ide yang dimiliki, dengan catatan dapat dipercaya sebagai partner untuk membangun bisnis. Jika tidak, bisa jadi ide yang sudah matang dijalankan oleh mereka. Dream team dapat terbentuk dari cita-cita yang sama, dan hal ini bukan hanya berbicara tentang uang semata.
Seorang studentpreneur yang baik harus mampu bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan akademis dan bisnisnya sekaligus. Are you ready to be studentpreneur?
Note:
Tulisan ini disadur dari salah satu buku inspiratif yang disusun oleh wirausahawan muda, pernah memulai usaha ketika baru bersekolah dasar, melanjutkan kuliah sambil bekerja, dan sekarang memiliki beberapa usaha yang terus dikembangkan.